Label

Sabtu, 24 November 2012

Bunga Mugunghwa



Hibiscus syriacus, adalah tanaman berbunga dari jenis Hibiscus, disebut juga Bunga Sharon. Banyak tumbuh di Asia dan berasal dari famili Malvaceae. Bentuk bunga seperti vas dan cabang-cabangnya bisa mencapai tinggi 2-4 m. Berkembang baik di wilayah dengan musim panas yang hangat. Bunga berwarna putih, merah jambu, merah, dan ungu.

Dalam bahasa Korea, Hibiscus syriacus disebut mugunghwa (무궁화; 無窮花), merupakan bunga nasional Republik Korea. Kembangnya tidak memiliki tampilan meriah atau berbau wangi cukup kuat, sehingga tampak biasa saja. Walau begitu, bunga ini dianggap mencerminkan karakter nasional rakyat Korea. Bagi orang Korea, mugunghwa menyimbolkan ketekunan, kelembutan dan keteguhan. Walaupun disukai sejak lama, mugunghwa sempat diabaikan karena penguasa Korea lebih memilih bunga pir (i-hwa) sebagai symbol. Mugunghwa dipilih sebagai bunga nasional oleh rakyat Korea pada masa Penjajahan Jepang (1910-1945) dan ditanam secara luas sebagai simbol perlawanan untuk menyuarakan kemerdekaan. Bunga mugunghwa mekar selama 100 hari, dari Juli sampai Oktober, lebih lama daripada bunga manapun. Bunga tanaman lain layu dalam sehari, namun mugunghwa segar berhari-hari. Sifat ini menginspirasi rakyat Korea di saat mengalami penderitaan akibat penjajahan.
Mugunghwa telah dikenal bangsa Korea sejak zaman kuno. Pada catatan sejarah tentang kerajaan Gojoseon (2333 SM-108 SM), Handan-gogi, bunga ini dinamakan hwanhwa, mokkeun atau geunhwa. Sebuah dokumen diplomatik Silla (57 SM-935) yang dikirim untuk Dinasti Tang berisi referensi yang menuliskan bahwa Silla adalah negeri yang penuh wangi geunhwa. Selain itu koleksi geografis Cina, Shanhaijing (Gunung dan Lautan Klasik) dan Gujinzhu ("Ensiklopedia") yang disusun pada zaman Dinasti Qin (221 SM-206 SM) menuliskan referensi mengenai Korea sebagai negeri dimana mugunghwa tumbuh subur.
Istilah mugunghwa digunakan sejak zaman Goryeo (918-1392) dalam Dongguk isanggukjip (Koleksi Karya Menteri Yi) yang ditulis Yi Gyu-bo (1168-1241). Pada masa Goryeo dan Joseon, raja menghadiahkan sarjana yang lulus (gwageo) dengan mugunghwa kertas.
Lagu Aegukga yang dikomposisikan tahun 1907, salah satu syairnya berbunyi mugunghwa samcheolli hwaryeo gangsan atau pesona 3000-li seluruh negeri yang diselimuti mugunghwa. Para pemimpin Korea sering menyertakan keteguhan bunga mugunghwa dalam pidato untuk membangkitkan kesadaran nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar