Hibiscus syriacus, adalah tanaman berbunga dari jenis Hibiscus, disebut juga Bunga Sharon. Banyak
tumbuh di Asia dan berasal dari famili Malvaceae. Bentuk bunga seperti vas dan cabang-cabangnya
bisa mencapai tinggi 2-4 m. Berkembang baik di wilayah dengan musim panas yang
hangat. Bunga berwarna putih, merah jambu, merah, dan ungu.
Dalam bahasa Korea, Hibiscus syriacus disebut mugunghwa (무궁화; 無窮花), merupakan bunga
nasional Republik Korea. Kembangnya tidak memiliki tampilan meriah
atau berbau wangi cukup kuat, sehingga tampak biasa saja. Walau begitu, bunga
ini dianggap mencerminkan karakter nasional rakyat Korea. Bagi orang Korea,
mugunghwa menyimbolkan ketekunan, kelembutan dan keteguhan. Walaupun disukai
sejak lama, mugunghwa sempat diabaikan karena penguasa Korea lebih memilih bunga
pir (i-hwa)
sebagai symbol. Mugunghwa dipilih sebagai bunga
nasional oleh rakyat
Korea pada masa Penjajahan Jepang (1910-1945) dan ditanam secara luas sebagai
simbol perlawanan untuk menyuarakan kemerdekaan. Bunga mugunghwa mekar selama
100 hari, dari Juli sampai Oktober, lebih lama daripada bunga manapun. Bunga
tanaman lain layu dalam sehari, namun mugunghwa segar berhari-hari. Sifat ini
menginspirasi rakyat Korea di saat mengalami penderitaan akibat penjajahan.
Mugunghwa telah dikenal bangsa Korea sejak
zaman kuno. Pada catatan sejarah tentang kerajaan Gojoseon (2333 SM-108 SM), Handan-gogi, bunga
ini dinamakan hwanhwa, mokkeun atau geunhwa. Sebuah
dokumen diplomatik Silla (57 SM-935) yang dikirim untuk Dinasti Tang berisi referensi yang menuliskan bahwa Silla adalah negeri yang penuh wangi geunhwa.
Selain itu koleksi geografis Cina, Shanhaijing (Gunung dan Lautan Klasik) dan Gujinzhu ("Ensiklopedia") yang disusun pada
zaman Dinasti Qin (221 SM-206 SM) menuliskan referensi mengenai
Korea sebagai negeri dimana mugunghwa tumbuh subur.
Istilah mugunghwa digunakan sejak zaman Goryeo (918-1392) dalam Dongguk
isanggukjip
(Koleksi Karya Menteri Yi) yang ditulis Yi
Gyu-bo (1168-1241).
Pada masa Goryeo dan Joseon, raja menghadiahkan sarjana yang lulus (gwageo) dengan mugunghwa kertas.
Lagu Aegukga yang dikomposisikan tahun 1907, salah satu
syairnya berbunyi mugunghwa samcheolli hwaryeo gangsan atau pesona
3000-li seluruh negeri yang diselimuti mugunghwa. Para pemimpin Korea
sering menyertakan keteguhan bunga mugunghwa dalam pidato untuk membangkitkan
kesadaran nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar