Kecombrang, kantan, atau honje (Etlingera elatior)
adalah sejenis tumbuhan rempah dan merupakan tumbuhan
tahunan berbentuk terna yang bunga, buah,
serta bijinya
dimanfaatkan sebagai bahan sayuran. Nama lainnya adalah kincung (Medan), kincuang
dan sambuang (Minangkabau) serta siantan (Malaya). Orang Thai menyebutnya kaalaa.
Ciri-ciri
batang, daun, dan bunga
Honje berwarna kemerahan seperti
jenis tanaman hias pisang-pisangan. Jika batangnya sudah tua, bentuk tanamannya
mirip jahe
atau lengkuas,
dengan tinggi mencapai 5 m
Batang-batang
semu bulat gilig, membesar di pangkalnya; tumbuh tegak dan banyak,
berdekat-dekatan, membentuk rumpun jarang, keluar dari rimpang
yang menjalar di bawah tanah. Rimpangnya tebal, berwarna krem, kemerah-jambuan
ketika masih muda. Daun
15-30 helai tersusun dalam dua baris, berseling, di batang semu; helaian daun
jorong lonjong, 20-90 cm × 10-20 cm, dengan pangkal membulat atau bentuk jantung,
tepi bergelombang, dan ujung meruncing pendek, gundul namun dengan
bintik-bintik halus dan rapat, hijau mengkilap, sering dengan sisi bawah yang
keunguan ketika muda
Bunga dalam karangan
berbentuk gasing,
bertangkai panjang 0,5-2,5 m × 1,5-2,5 cm, dengan daun pelindung bentuk jorong,
7-18 cm × 1-7 cm, merah jambu hingga merah terang, berdaging, melengkung
membalik jika mekar. Kelopak bentuk tabung, panjang 3-3,5 cm, bertaju 3,
terbelah. Mahkota bentuk tabung, merah jambu, hingga 4 cm. Labellum serupa
sudip,
sekitar 4 cm panjangnya, merah terang dengan tepian putih atau kuning.
Buah berjejalan dalam
bongkol hampir bulat berdiameter 10-20 cm; masing-masing butir 2-2,5 cm
besarnya, berambut halus pendek di luarnya, hijau dan menjadi merah ketika
masak. Berbiji
banyak, coklat kehitaman, diselubungi salut biji (arilus) putih bening atau
kemerahan yang berasa masam.
Manfaat
Kecombrang atau bunga honje terutama
dijadikan bahan campuran atau bumbu penyedap berbagai macam masakan di Nusantara.
Kuntum bunga ini sering dijadikan lalap atau direbus lalu dimakan bersama
sambal di Jawa Barat.
Kecombrang yang dikukus juga kerap dijadikan bagian dari pecel di daerah Banyumas.
Di Pekalongan,
kecombrang yang diiris halus dijadikan campuran pembuatan megana, sejenis urap berbahan dasar nangka muda. Di
Malaysia
dan Singapura,
kecombrang menjadi unsur penting dalam masakan laksa.
Di Tanah Karo, buah honje muda disebut asam
cekala. Kuncup bunga serta "polong"nya menjadi bagian pokok dari sayur asam
Karo; juga menjadi peredam bau amis sewaktu memasak ikan. Masakan Batak populer, arsik ikan mas,
juga menggunakan asam cekala ini. Di Palabuhanratu,
buah dan bagian dalam pucuk honje sering digunakan sebagai campuran sambal
untuk menikmati ikan laut bakar.
Honje juga dapat dimanfaatkan
sebagai sabun dengan dua cara: menggosokkan langsung batang semu honje ke tubuh
dan wajah atau dengan mememarkan pelepah daun honje hingga keluar busa yang
harum yang dapat langsung digunakan sebagai sabun. Tumbuhan ini juga dapat
digunakan sebagai obat untuk penyakit yang berhubungan dengan kulit, termasuk campak.
Dari rimpangnya, orang-orang Sunda memperoleh bahan
pewarna kuning. Pelepah daun yang menyatu menjadi batang semu, pada masa lalu
juga dimanfaatkan sebagai bahan anyam-anyaman; yaitu setelah diolah melalui
pengeringan dan perendaman beberapa kali selama beberapa hari. Batang semu juga
merupakan bahan dasar kertas yang cukup baik.
Jenis
yang serupa
Honje hutan
(E. hemisphaerica (Bl.) R.M. Smith) memiliki rasa dan kegunaan yang serupa.
Jenis ini sering tampak lebih kasar, dapat tumbuh hingga setinggi 7 m, dengan
butir-butir buah yang lebih besar, 5 cm × 2,5 cm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar